Marc Albrighton adalah sosok pemain yang mungkin jarang
menjadi sorotan, tetapi kontribusinya tidak dapat dipandang sebelah mata. Sebagai salah satu pemain paling setia di sepak bola Inggris, Albrighton telah menunjukkan dedikasi yang sangat besar terhadap klub yang dibelanya, khususnya Leicester City. Ia bukan hanya pemain yang serba bisa di posisi sayap, tetapi juga seorang pemimpin dalam ruang ganti.
Karier profesionalnya dimulai di Aston Villa, klub tempat ia
berlatih sejak masa akademi. Di sana, ia membangun nama sebagai winger cepat dengan umpan silang yang tepat dan etos kerja yang tinggi. Namun, cerita paling penting dalam kariernya dimulai ketika ia bergabung dengan Leicester City pada tahun 2014—dengan status tanpa biaya—yang menjadi salah satu keputusan terbaik dalam perjalanan kariernya.
Kisah Ikonik Bersama Leicester City
Juara Premier League 2015/2016
Momen paling bersejarah dalam perjalanan Albrighton adalah saat Leicester City secara mengejutkan meraih gelar Premier League di musim 2015/2016. Di bawah kepelatihan Claudio Ranieri, Albrighton menjadi bagian integral dari taktik tim, berperan sebagai winger dalam formasi 4-4-2 yang memanfaatkan kecepatan dan kerja keras.
Ia menjadi pemain pertama yang mencetak gol untuk Leicester dalam debut Liga Champions mereka—sebuah pencapaian manis yang menegaskan perannya dalam sejarah klub. Selain gelar liga, Albrighton juga berkontribusi dalam keberhasilan Leicester meraih Piala FA 2020/2021, di mana ia tampil sebagai pemain senior yang memberikan keseimbangan dan pengalaman.
Pemain Serba Guna yang Konsisten
Meskipun bukan sosok yang mencolok, Albrighton dikenal karena konsistensinya, disiplin taktis, dan kemampuannya untuk membantu pertahanan. Ia sering dimainkan sebagai wing-back, gelandang kanan, bahkan bek kanan darurat, sesuai dengan kebutuhan tim.
Dalam beberapa musim terakhir, walaupun waktu bermainnya mulai berkurang akibat kehadiran pemain muda, keberadaannya tetap vital. Ia menjadi teladan bagi pemain akademi dan simbol profesionalisme sejati di klub.
Masa Depan dan Warisan
Masa Akhir Kontrak dan Kemungkinan Pindah
Memasuk usia 34 tahun, Albrighton berada dalam fase transisi dalam kariernya. Kontraknya dengan Leicester akan segera berakhir, dan ada spekulasi bahwa beberapa klub Championship dan League One tertarik untuk merekrutnya. Ia juga sempat dipinjamkan ke West Bromwich Albion pada musim 2022/2023, menunjukkan bahwa ia masih memiliki tenaga untuk bersaing.
Meskipun masa depannya belum pasti, yang jelas adalah bahwa Albrighton masih memiliki semangat dan profesionalisme yang tinggi. Ia bisa menjadi aset berharga, baik sebagai pemain inti maupun sebagai mentor untuk skuad muda.
Lebih dari Sekadar Pemain
Marc Albrighton telah menjadi representasi dari nilai-nilai yang sering terlupakan dalam sepak bola modern: loyalitas, kerja keras, dan kerendahan hati. Meskipun tidak memiliki statistik mencolok, perannya sangat penting dalam keberhasilan Leicester selama satu dekade terakhir.
Warisan Albrighton bukan hanya tentang trofi, tetapi tentang bagaimana ia menjalani karier dengan integritas dan dedikasi. Ia layak dikenang sebagai salah satu sosok paling dihormati dalam sejarah klub.